wisata.kompasiana.com/.../salad-rumput-laut-dari-sulawesi-selatan.
Satu lagi bahan makanan masyarakat Sulawesi Selatan yang unik yang saya temui. yaitu Lawi-lawi, sejenis rumput laut anggota genus Caulerpa, family Caulerpacceae. Anggota genus Caulerpa ini mempunyai keunikan sendiri, karena terdiri dari satu sel dengan inti banyak.
Spesies Caulerpa racemosa dan Caulerpa lentillifera paling banyak dimakan dengan sebutan umum anggur laut (sea grapes) caviar hijau (green caviar), umi budo (di Okinawa), lawi-lawi (sulawesi selatan). Caulerpa sepesies yang edible ini di filipina banyak dibudidayakan di cebu untuk konsumsi domestik dan diekspor ke Jepang. Di Indonesia, jenis lawi-lawi dikonsumsi dalam keadaan mentah atau dilapis gula.
Masyarakat Sulawesi Selatan umumnya mengkonsumi lawi-lawi dalam keadaan segar sebagai salad atau lawara dan dimakan bersama dengan ikan bakar, ikan goreng, atau ikan asin kerapu. Ciri utama lawi-lawi adalah butir anggurnya yang kalau masuk mulut terasa krenyes-krenyes dan aromanya unik, akan tetapi jangan sampai menyimpannya didalam lemari es untuk dipakai dikemudian kari, sekali masuk lemari es, lawi-lawi akan mati dan ‘butiran anggur’nya menghilang.
Resep mengolah lawi-lawi yang saya dapat ternyata sangat mudah, cukup dengan membersihkan lawi-lawi segar dengan air bersih. bisa juga dipisahkan antara stolon dengan ‘tangkai anggur’kemudian dicuci bersih.
Lawi-lawi yang sudah bersih kemudian ditambah dengan cabe rawit merah yang diiris, bawang merah yang dicincang halus, dan serutan mangga mengkal dicampur tata dan siap untuk dihidangkan.
Berdasarkan pengalaman saya, salad lawi-lawi ini paling enak disantap bersama ikan sunu 9kerapu) yang diasinkan dan digoreng. atau bisa juga disantap bersama ikan bandeng bakar bumbu pedas.
Stolon lawi-lawi dapat diolah menjadi lawara dengan menambahkan kelapa goreng yang diparut dan bumbu bawang merah serta cabe rawit dan disajikan sebagai pelengkap makan ikan, Barobbo (buubur jagung dan sayuran khas Sulawesi Selatan) atau kapurung.
Posting Komentar