SELAMAT DATANG........Sahabat Pembudidaya

.

FISHERIES FOR PEOPLE WELFARE, Dengan Ikan kita sehat, cerdas dan Sejahtera

Perikanan adalah sumberdaya yang terbarukan dan tak ternilai di bumi ini, seharusnya bisa dimanfaatkan untuk kepentingan kesejahteraan manusia.

Budidaya Nila di Tambak sangat menguntungkan

Minggu, 15 Juli 20120 komentar


MAKASSAR.Balai Budidaya Air Payau (BBAP) Takalar dan Australian Centre for International Agricultural Research (ACIAR) telah melakukan ujicoba budidaya nila ni Desa Salenrang Kabupaten Maros untuk menguji Performa empat strain nila yakni Merah, Gesit, Gift dan Nirwana. Sehingga dari empat strain tersebut diperoleh strain terbaik secara ekonomi untuk wilayah Sulawesi Selatan khususnya strain yang bisa dikembangkan di tambak, walaupun sebenarnya pertumbuhan terbaik ada pada strain nila merah, namun karena nila merah kurang disukai maka strain gesit adalah pilihan terbaik yang bisa direkomendasikan untuk dibudidayakan di tambak.

 Dari hasil uji coba yang telah dilakukan tersebut kemudian dilanjutkan pada ujicoba yang langsung dilakukan oleh masyarakat, sebagai tindak lanjut dari uji coba demplot dan sekaligus perluasan dan penyebaran paket teknologi budidaya nila di tambak. Nana S.S. Udi Putra sebagai Koordinator Lapangan kerjasama Project BBAP Takalar-ACIAR menjelaskan bahwa langkah-langkah lanjutan dari kegiatan budidaya nila dimulai dilakukan dibeberapa tempat dengan melibatkan beberapa pembudidaya seperti di Desa Kanaungan di Kabupaten Pengkajene Kepulauan (Pangkep) dan   Desa Bonto Bahari Kecamatan Bontoa Kabupaten Maros. Di Kanaungan bekerjasama dengan pembudidaya yang bernama Abdul Majid dengan sistem budidaya semi intensif, sedangkan kegiatan budidaya di Bonto Bahari bekerja sama dengan pembudidaya bernama H. Zaenuddin dengan sistem budidaya tradisional.  

Lebih lanjut Nana menjelaskan bahwa kegiatan budidaya semi intensif di Kanaungan dilakukan dengan menebar 21.000 ekor bibit nila anakan gesit atau padat tebar 3 ekor/m2 ukuran 3-4 cm sedangkan di Boto Bahari menebar 5000 ekor nila anakan nirwana atau padat tebar 1 ekor/m2. Bibit nila yang akan ditebar telah disiapkan dan terlebih dulu diadaptasikan di Balai Budidaya Air Payau Takalar. Hasil kedua uji coba tersebut menarik perhatian masyarakat sekitarnya karena pada uji coba di Kanaungan berhasil memanen nila dengan size 3-5 ekor dengan jumlah total lebih dari 3 ton ikan nila dan di Bonto Bahari berhasil memanen nila sebanyak 300 kg. Dengan harga nila rata-rata Rp 13.000 diperoleh keuntungan cukup besar. Dari kedua ujicoba lanjutan tersebut menujukkan bahwa hasil budidaya nila di tambak sangat menguntungkan dan menjanjikkan untuk dikembangkan. Di waktu yang bersamaan juga diperoleh hal yang sama pada beberapa pembudidaya tambak yang ikut terlibat.

Pada siklus berikutnya bahkan menunjukkan hasil yang lebih tinggi karena ikan bisa dijual dengan harga yang lebih tinggi yakni Rp 17.000/kg namun harus dalam kondisi hidup. Pak H. Zaenuddin mengatakan bahwa saya telah merasakan hasil dan keuntungannya. Dengan menebar nila sebanyak 10.000 ekor bisa memanen 1200 kg ikan dengan harga Rp 17.000/kg, dapat dihitung hasil yang diperoleh dia mencapai Rp 20 juta padahal biayanya tidak mencapai Rp 3 juta. Sehingga saat ini pembudidaya tambak mulai merasakan bahwa nila di tambak saat ini sangat menguntungkan walaupun budidayanya hanya 1 kali dalam 1 tahun bahkan bisa menjadi andalan dalam meningkatkan pendapatan mereka. Dari hasil itu banyak para pembudidaya bandeng dan udang tertarik dan pembudiaya seperti Pak H. Zaenuddin, bahkan mereka membulatkan tekad bahwa musim hujan tahun depan semua tambaknya akan ditebari ikan nila. Ketertarikan pada komoditas nila disebabkan karena cara budiaya yang mudah, murah, cepat dan menguntungkan. Bahkan Pak H. Zaenuddin menjelaskan bila dibandingkan dengan budidaya Bandeng budidaya Nila sangat menguntungkan, karena Budidaya Nila butuh waktu 1 tahun untuk dipanen dan jumlahnya lebih sedikit. Keterarikan mereka sangat jelas adalah waktu yang singkat karena mereka para pembudidaya sekala kecil hanya mengandalkan tambak dimilikinya sebagai sumber ladang penghasilannya, selain itu tingkat kegagalan budidaya nila juga rendah dan biaya yang sedikit.[pn7/2012].

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. PUTRA NANA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger